Apa itu Kesuksesan?
A.
Mengenal
Arti kesuksesan
Apa itu sukses?, mendefinisikan arti
sukses memang bukanlah perkara mudah, hal ini mengingat beragam anggapan dan
persepsi yang beragam dari setiap orang tentang arti kesuksesan tersebut,
tergantung latar belakang pendidikannya.
Ada yang memaknai kesuksesan dari bergelimangnya harta, tingginya
kekuasaan, luasnya pengaruh, banyaknya ilmu, keberhasilan dalam bisnis, popularitas,
memiliki kekuatan fisik dan lain-lain. Perbedaan tentang makna dan arti
kesuksesan merupakan hal yang sangat wajar, akan tetapi akan menjadi sesuatu
hal yang tidak wajar apabila cara mencapainya membahayakan diri dan merugikan
orang lain.
“Kesuksesan” dalam kamus Bahasa
Indonesia memiliki arti yang sederhana tapi mendalam, yaitu didefinisikan
sebagai keberhasilan atau keberuntungan. Pengertian lain dari sukses adalah
apabila manusia mencapai apa yang dicita-citakan atau mencapai apa yang menjadi
keinginannya (success is getting what you want). Dalam beberapa
referensi memang ada yang membedakan antara kesuksesan dan kebahagian. Akan
tetapi penulis pribadi berpendapat, bahwa sukses tidak akan berarti jika tidak
mendatangkan bahagia. Sukses dan bahagia disini tidak dapat dipisahkan. Karena
bahagia sesungguhnya adalah sikap mental atau suasana batin yang mengiringi
setiap langkah pencapaian dari apa yang kita ingin. Inilah sukses yang sejatinya benar-benar
merupakan kesuksesan, yaitu sukses lahir dan batin dunia dan akherat.
Dalam diri setiap manusia, sadar atau
tidak sadar pastilah ingin mengharapkan kesenangan, kenyamanan, cinta,
ketentraman, kebahagiaan, kedamaian dan kesuksesan dalam hidup. Karena hal itu
merupakan naluri manusia yang tidak dapat diperjual belikan. Siapapun orangnya,
manusia “normal” tentu selalu ingin berupaya untuk mendapatkan kesuksesan
hidup, tidak peduli orang awam atau bangsawan, orang melarat ataupun
konglomerat. Mereka berharap naluri kebahagiaan yang ada pada dirinya
terpenuhi. Karena andaikata naluri ini tidak terpenuhi dalam dirinya maka
kegelisahan, kegundahan, dan ketidak nyamanan akan menguasai dirinya.
Intinya, setiap orang pasti ingin
menjadi manusia yang sukses di dunia dan akherat. Namun, tahukah anda jalan
mana yang harus ditempuh untuk menuju kesuksesan itu?. Dalam upaya untuk
mewujudkan kebahagiaan dan kesuksesan hidup, seorang muslim di bekali pedoman
mulia yang diberikan oleh Allah swt, berupa kitabullah wa sunnatu
Rasulullah. Bahkan kita selalu di motivasi untuk selalu berlomba-lomba
dalam kebaikan (fastabiqul khairaat) apapun itu. Islam yang sempurna dan
merupakan rahmat bagi seluruh alam mengajarkan bagi setiap pemeluknya untuk
selalu optimis dalam memandang hidup ini. Bahkan, Allah swt. Telah memotivasi
setiap hamba-Nya, untuk selalu berikhtiar sekuat kemampuan yang mereka miliki
dan bertawakal.
Boleh dikatakan Islam sama sekali
tidak pernah mengabaikan hak kehidupan dunia sebagai modal menuju kehidupan
akherat. Semua ajaran Islam semata-mata untuk memenuhi urusan didunia. Adapun
dunia adalah jalan menuju akherat; sebuah jalan yang diawali dengan kebaikan
dunia hingga seorang muslim memperoleh kehidupan akherat yang bahagia. Seperti
dalam bunyi doa sapu jagat yang sering kali kita panjatkan, yaitu “Ya Tuhan
kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat dan peliharalah
kami dari siksa neraka. Selain itu juga dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam
surat Ar-Ra’d ayat 11, Allah juga mengajarkan hambanya untuk selalu berusaha,
bekerja keras sebaik mungkin dalam hidupnya.
اِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ
حَتّى يُغَيِّرُ مَا بِاَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu mengubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Ra’d:
11)
Dalam perjalanan
menuju arah yang dituju (sukses di dunia menuju sukses di akherat), tidak
jarang manusia menemukan jurang yang berliku-liku, ada pula yang mendaki atau
menurun, kadang juga bertemu dengan jurang yang dalam atau lembah yang sempit.
Maka disini dia membutuhkan kendali agar
tidak tergelincir jatuh, dan kiat-kiat yang pas yang bisa digunakan oleh
pengendara agar terhindar dari jalanan yang rusak serta bisa mengantarkannya
kepada tujuan yang di inginkan.
Disinilah peran agama Islam bisa terlihat, agama seperti
dikatakan Al-Ghazali memang benar-benar jalan atau perjalanan lurus menuju Allah. Manusia
diseru untuk selalu mendekat kepada-Nya. Proses mendekatkan diri menuju Allah
ini dinamakan taqarrub, yang berarti berusaha akrab atau menjadi “teman
karib”. Dalam proses taqarrub itulah, manusia merasakan kenikmatan dan
kebahagiaan rohani yang tiada tara dan tidak dapat diungkapkan dengan
kata-kata.
Islam disebut sebagai jalan lurus,
yaitu jalan yang diridhai Allah. Jalan lurus itulah jalan kemenangan dan
kesuksesan dalam pengertian yang sebenarnya. Artinya, dengan jalan lurus bisa membuat kita cepat
sampai. Sebaliknya, jalan yang berkelok-kelok seringkali membuat kita sesat dan
gagal mencapai tujuan. Oleh karena itu dalam mencapai kesuksesan kita disuruh
mengikuti jalan Islam dan tidak mengikuti jalan-jalan lain yang akan
menjerumuskan kita dalam kehinaan.
semoga tahun depan impian kesuksesanku semakin dekat dan nyata... Amin yaa Robbal Alamin...