Tahajjud Relaksasi
Batin
“dan pada sebagian
malam bertahajudlah dengannya sebagai tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu
mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
(al Isra’: 79)
Mengapa
Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajud? Apa
rahasia dibalik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang
bertahajud ditengah malam akan diangkat Allah ketempat terpuji?
Hormon kortisol rendah
Hormon kortisol
adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini akan emakin meninggi ketika
kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah
berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini
oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat atau derajat stress
seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam
darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga
waktu pagi.
Stress dan
depresi menjadi penyakit yang lazim di jaman sekarang ini. Stress sebenarnya
merupakan keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang
masih wajar. jika berlebihan, maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol
akan meningkat sehingga menganggu system kekebalan tubuh yang akhirnya kita
mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma dan memperburuk penyakit kronis (kanker,
diabetes dll.)
Dengan sholat
tahajjud yang dilakukan rutin, ikhlas dan khusyu’ akan mampu menciptakan
karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki
persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress.
Mengapa harus tengah malam
Kata tahajjud
diambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata tahjjud dipahami oleh al-Biqai
dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan
sholat lail/sholat malam.
Hal ini telah
dijawab oleh Allah pada surah al-Muzammil ayat 6-7 yang berbunyi “sesungguhnya
bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan diwaktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya
bagimu disiang hari kesibukan yang panjang.”
Dari ayat
tersebut ada 2 hal yang begitu mengesankan bagi kita. Pertama, sengaja untuk
bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih
mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki
niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga
pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Apalagi
shalat tahajjud adalah shalat sunnah, insyaallah orang yang melakukan shalat
shalat sunah adalah orang yang mempunyai niat yang ikhlas dan motivasi yang
kuat. Lain halnya dengan shalat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Shalat
tahajjud harus dilakukan setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya?
Bangun tidur pasti pikiran kita lebih segar. Bayangkan dalam 1hari, jantung
kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri,
urat darah halus dan juga pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata kita
telah berbicara 4000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan
otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak.
Manusia perlu
istirahat. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan.
Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan
dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran jika Allah
berkehendak agar shalat tahajjud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang
fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita
baca.
Medtiasi dan tahjjud
Meditasi
berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran
sadar kita berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind
Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk
pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini
ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam
pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Banyak dari
mereka melakukan metode meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah nafas,
pergi ketempat sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada
yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang
dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja. Padahal Allah telah memberikan jalan
alternatif kepada kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya
lewat pelaksanaan shalat malam karena shalat adalah salah satu bentuk meditasi.
Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menjadikan shalat
sebagai kewajiban semata, bukan sebuah kebutuhan, kalau tidak shalat akan masuk
neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan kita.
Padahal untuk
melakukan shalat tahajjud kita tidak perlu kehutan, mengasingkan diri, cukup
bangun ditengah malam kemudian berwudhu (bersuci) secara sederhana menurut
rukun dan syaratnya. Tak perlu biayaa mahal hanya perlu tempat dan sajadah yang
bersih dan suci.