PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DALAM MASYARAKAT PLURALISTIK
Masyarakat majemuk memang rawan konflik.
Konflik dalam masyarakat majemuk dapat berlangsung terus menerus disetiap
tempat dan waktu. Konflik bersumber pada perbedaan-perbedaan, dan setiap
perbedaan pasti mempertahankan eksistensinya. Apabila setiap pihak ingin
memepertahankan eksistensi, berarti ikut memperjuangkan kepentingan agar tetap
eksis dan diakui keberadaannya, hal inilah yang sangat menimbulkan
problem-problem.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat
majemuk, masyarakat Indonesia
juga rawan konflik. Tentu saja kondisi seperti itu tidak dibiarkan berjalan
terus. Sesungguhnya konflik tidak dapat dihilangkan sama sekali karena usur
perbedaan diantara manusia juga tidak bisa dihilangkan.
Oleh karena itu salah satu diantara cara
untuk mengatasi atau sekurang-kurangnya mengurangkan bahaya yang ditimbulkan
dari padanya adalah pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam dianggap
memiliki berbagai macam peranan yang handal yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi
pengaruh negatif dari kemajemukan bangsa ini. Karena itulah tulisan ini
mengungkapkan peranan-peranan pendidikan agama Islam untuk menetralisir dampak
negatif dari kemajemukan di Indonesia.
Dari penjelasan diatas diantara
alasan-alasan penyebab manusia memerlukan pendidikan yaitu:
1)
Dalam tatanan kehidupan
masyarakat, ada upaya pewarisan nilai kebudayaan antara generasi tua kepada
generasi muda, dengan tujuan agar nilai hidup masyarakat tetap berlanjut dan
terpelihara.
2)
Dalam kehidupan manusia
sebagai individu, memiliki kecendrungan untuk dapat mengembangkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya seoptimal mungkin.
3) Konvergensi dari
kedua tuntutan diatas yang mengaplikasikanya adalah lewat pendidikan.
4) Sekolah adalah agen
sosialisasi yang utama. Di sekolah ditanamkan nilai, norma serta
harapan-harapan dari masyarakat terhadap seseorang. Disekolah siswa belajar
kontrol diri .
5) Sekolah adalah tempat
dimana orang mempelajari prinsip-prinsip, yang akan mendasari perilakunya
sebagai warga masyarakat.
Masalah-masalah yang dimaksud disini
adalah sifat-sifat atau sikap-sikap yang berkembang dalam kelompok; sikap-sikap
itu sering mempengaruhi interaksi antar kelompok dalam masyarakat majemuk.
Sikap-sikap itu adalah :
a) Sikap solidaritas
buta, yaitu sikap yang muncul karena keakraban dalam kelompok cukup kuat,
selain itu kelompok sangat berarti bagi individu untuk menemukan rasa aman dari
segala aspek hidupnya. Karena itu individu senantiasa berusaha membela
kelompoknya dengan cara apapun.
b) Sikap ethnosentrisme
yaitu sikap yang selalu mengutamakan kelompok sendiri. Kelompok sendiri selalu
lebih baik dari kelompok yang lain. Akibat dari sikap ini timbul sikap-sikap
seperti kecurigaan, kurang bergaul dengan kelompok lain dan merendahkan orang
kelompok lain.
c)
Sikap partikularis. Sikap
ini membuat orang selalumemperhatikan serta mengutamakanorang-orang
yangmempunyai hubungan partikular atau hubungan khusus dengannya.
d)
Sikap eksklusif, yaitu satu
sikap yang memisahkan diri orang lain atau dari kelompok-kelompok lain.
e)
Adanya kelompk mayritas
yang mendominasi serta melakukan deskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Tujuan pendidikan agama Islam. Secara
sedaerhana, tujuan mengandung pengertian arah atau maksud yang hendak dicapai
lewat upaya atau aktifitas. Dengan adanya tujuan, semua aktifitas dan gerak
manusia menjadi terarah dan bermakna. Dengan demikian, seluruh karya dan juga
karsa manusia terutama Islam harus memiliki orientasi tertentu.
Secara umum tujuan pendidikan agamapun
harus memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pendidikan Islamitu adalah
dengan mengacu pada QS. 51: 56, yaitu menjadikan manusia sebagai insan pengabdi
kepada khliknya guna mampu membangun dunia dan membangun alam semesta sesuai
dengan konsep yang telah ditetapkan Allah.
Dari sini terlihat bahwa tujuan pendidikan
Islam lebih tasi kepada nilai-nilai luhur dari Tuhan yang harus di
internalisasikan kedalam diri inividu anak didik lewat proses pendidikan. Dengan
penanaman nilai ini, diharapkan pendidikan Islam mampu mengantarkan, membimbing
dan mengantarkan anak didik untuk melaksanakan fungsinya sebagai abd dan
khalifah.
Peran pendidikan agama Islam dalam
masyarakat pluralistik
1.
metode pendidikan dalam
rangka pendidikan agama Islam, sangat banyak terpengaruh oleh prinsip-prinsip
kebebasan dan demokrasi. Islam telah menyerukan adanya prinsip persamaan dan
kesempatan yang sama dalam belajar; sehingga terbukalah jalan yang mudah untuk
belajar bagi semua orang tanpa perbedaan antara sikaya dan simiskin, tinggi
atau rendahnya kedudukan sosial. Oleh karena itu didalam Islam tidak ada orang
Arab dari yang bukan Arab, kecuali dengan takwa.
Kesimpulanya, didalam
pendidikan Islam terwujud prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan, persamaan dan
kesmpatan yang sama buat belajar.
2.
seperti yang sudah
disebutkan diatas bahwa banyak masalah yang ditimbulkan oleh adanya
kesetiakawanan yang bersifat buta antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Peran pendidikan agama Islam disini yaitu mengembangkan sikap-sikap komunikasi
dan silaturrahmi, dengan kesediaan diri untuk mau mengerti dan mau belajar
dengan ppihak lain.
3.
sikap ethnosentris sering
melahirkan sikap-sikap seperti prasangka, curiga, stereotip dan sebagainya
antara kelompok dalam masyarakat pluralistik. Menghadapi sikap-sikap seperti
itu, peran pendidikan agama Islam adalah mengembangkan didikan sikap saling
memahami, saling mengenal, mengerti dan komunikasi oleh karena itu didalam
Al-Qur’an perbuatan merendahkan antara yang satu dengan yang lain dilarang
seperti yang dinyatakan dalam QS. 49: 11
Didalam pendidikan Islam
juga tidak luput dari anjuran musyawarah, saling mendengar pendapat
masing-masing dan mengambil mana yang paling baik seperti dalam Al-Qur’an 39:
18 sehingga dengan perbuatan seperti itu membuat orang saling mengaenal,
mengerti dan saling menghargai.
4.
interaksi dalam masyarakat majemuk sering diwarnai oleh pola
yang partikularis. Orang-orang cenderung memperhatikan orang-orang yang
mempunyai hubungan khusus dengannya. Pilihan-pilihan partner interaksi adalah
orang-orang yang sedaerah, sekelas, seorganisasi dan sebagainya. Disini peran
PAI diharapkan mengembangkan sikap universal. Para siswa dibiasakan bergaul
dengan siapa saja diluar dari kelompok partikularnya.
5.
pengajaran PAI hendaknya
dapat mempersatukan dan memperkuat kebudayaan bangsa, menumbuhkan semangat kebangsaan
yang sehat, kuat dan pelajarannya
bersumber pada agama, adat istiadat kesusilaan dan sebagainya.
Pengajaran yang bersumber pada agama Islam hendaknya digunakan untuk mengisi
adab kesusilaan, dengan harapan nantinya anak-anak dapat terbangun rasa
penghargaan, cinta dan keinsyafan terhadap semua agama, terutama agama Islam.
6.
peran utama PAI adalah
pembentukan moral yang tinggi dengan penuh perhatian berusaha menanamkan akhlak
yang mulia, meresapkan keutamaan-keutamaan dalam jiwa para siswa, membiasakan
mereka berpegang pada moral yang tinggi dan menghindarkan hal-hal yang tercela , berfikir secara
rohaniah dan insaniah. Serta menggunakan waktu buat belajar ilmu-ilmu duniawi
dan ilmu-ilmu keagamaan.
No comments:
Post a Comment
trimakasih atas kunjungan dan komentar anda!!!